Kicauan Burung, Kini Hilang
Semilir
angin pagi
Menyejukan
hati
Menyambut
penat, penghilang lelah
Pancaran
sang surya menghangatkan
Alam
desaku yang elok nan permai
Indah
alam yang kurasa
Gunung
hijau tajam membelah langit
Berselimutkan
awan biru
Beralaskan
zamrud
Oh
. . . Bumiku
Kicaun
. . . Kicauan . . .
Burung-burung
kecil
Terbang
kesana-kemari
Merasakan
semilir angin di pagi hari
Mereka
terbang setinggi awan di negeri ini
Sayangnya
. . .
Tapi
itu dulu!
Apa
yang terjadi saat ini pada alamku?
Masih
adakah pohon-pohon yang selalu tersenyum
Bunga-bunga
cantik yang selalu ceria
Kicauan
burung yang selalu membangunkanku
Kini
semua itu hilang
Lenyap
tak tersisa
Yang
ada hanya tangisan
Tangisan
alam dan hutan
Kini
mereka hanya bisa memendam
Alam
dan hutanku . . .
Kini
seperti apa?
Kota-kota
besar bertanah gersang
Menelan
bayang-bayang pohon
Menenggelamkan
air-air hingga menghilang
Ia
tak tahu harus mengalir kemana
Tak
bisa meresap, tak bisa ke sungai
Pohon-pohon
di hutan berubah fondasi
Aliran
sungai kini hilang
Kicauan
burung pun hilang, entah kemana
Kini
yang ada . . .
Hanya
deru mesin mobil yang tiada habisnya
Kota-kota
beton tumbuh begitu cepat
Cepat
melenyapkan kehidupan
Kehidupan
yang saat dulu mereka sekarang
Karya: SENY INDRIANI